5 Cara Memulai Bisnis Online Tanpa Modal dengan Dropshipping

Dwi Wahyudi

Alur Proses Mekanisme Dropshipping
Ilustrasi Alur Proses Mekanisme Dropshipping (Image: sweetprocess.com)

Bisnis online merupakan salah satu peluang usaha yang menarik dan menguntungkan di era digital saat ini. Dengan bisnis online, Anda bisa menjual produk atau jasa kepada konsumen dari berbagai daerah tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.

Akan tetapi, tidak semua orang memiliki modal yang cukup untuk memulai bisnis online. Ada banyak biaya yang harus dikeluarkan, seperti membeli produk, menyewa gudang, mengurus pengiriman, dan sebagainya.

Bagaimana jika Anda ingin berbisnis online tanpa modal? Apakah itu mungkin? Jawabannya adalah ya, Anda bisa berbisnis online tanpa modal dengan menggunakan sistem dropshipping.

Dropshipping adalah model bisnis di mana Anda menjual produk dari supplier tanpa harus menyetok atau mengirim barang sendiri.  Anda hanya perlu mempromosikan produk di platform online Anda, baik itu website, media sosial, atau marketplace.

Kemudian, setiap ada pesanan dari konsumen, Anda tinggal meneruskan pesanan tersebut ke supplier, dan supplier akan mengurus proses pengiriman barang ke konsumen atas nama Anda.

Dengan dropshipping, Anda bisa berbisnis online tanpa modal, tanpa repot, dan tanpa risiko. Anda hanya perlu fokus pada pemasaran dan pelayanan konsumen.

Anda juga bisa menentukan harga jual produk sesuai dengan margin keuntungan yang Anda inginkan. Dropshipping cocok untuk Anda yang ingin memulai bisnis online dengan mudah dan cepat.

Lalu, bagaimana cara memulai bisnis online tanpa modal dengan dropshipping? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Pilih Niche dan Produk yang Akan Dijual

Langkah pertama dan terpenting yang harus Anda lakukan adalah memutuskan niche dan produk mana yang ingin ditargetkan. Niche adalah segmen pasar yang spesifik dan memiliki kebutuhan atau minat tertentu.

Contohnya, niche fashion, niche kesehatan, niche hobi, dan sebagainya. Memilih niche yang tepat akan membantu Anda menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen.

Produk yang Anda pilih harus memiliki permintaan yang tinggi, persaingan yang rendah, dan margin keuntungan yang besar. Anda bisa melakukan riset pasar untuk mengetahui produk apa yang sedang tren, diminati, dan dicari oleh konsumen.

Anda juga bisa melihat produk-produk yang dijual oleh kompetitor Anda dan mencari celah untuk menawarkan produk yang lebih unik, berkualitas, atau murah.

Beberapa tips untuk memilih produk yang cocok untuk bisnis dropshipping adalah:

  • Pilih produk yang ringan, kecil, dan mudah dikirim. Hal ini akan menghemat biaya pengiriman dan mengurangi risiko kerusakan barang saat pengiriman.
  • Pilih produk yang tidak mudah rusak atau kadaluarsa. Hal ini akan menghindari Anda dari komplain atau retur barang dari konsumen.
  • Pilih produk yang tidak terlalu umum atau mudah ditemukan di pasaran. Hal ini akan membuat produk Anda lebih menarik dan berbeda dari produk lainnya.
  • Pilih produk yang memiliki variasi atau pilihan, seperti warna, ukuran, model, dan sebagainya. Hal ini akan memberikan konsumen lebih banyak pilihan dan meningkatkan peluang pembelian.

2. Temukan dan Pilih Supplier Terpercaya

Setelah menentukan produk yang akan dijual, langkah selanjutnya adalah mencari dan memilih supplier yang terpercaya. Supplier adalah pihak yang menyediakan produk yang Anda jual dan mengurus proses pengiriman barang ke konsumen.

Kualitas produk dan pelayanan supplier sangat berpengaruh pada kepuasan dan loyalitas konsumen Anda. Oleh karena itu, Anda harus selektif dan teliti dalam memilih supplier.

Mencari Supplier yang Cocok

Ada beberapa cara untuk mencari supplier yang cocok untuk bisnis dropshipping Anda, antara lain:

Melakukan Pencarian di Internet

Anda bisa menggunakan mesin pencari seperti Google atau Bing untuk mencari supplier yang menjual produk yang Anda inginkan. Anda bisa menggunakan kata kunci seperti “dropship [nama produk]”, “supplier [nama produk]”, atau “[nama produk] dropshipping”.

Baca Juga:  9 Tips Membawakan Presentasi Bisnis

Anda juga bisa mencari supplier di platform e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, atau Lazada. Biasanya, supplier yang menerima sistem dropshipping akan mencantumkan informasi tersebut di deskripsi produk atau toko mereka.

Menghubungi Produsen atau Distributor Langsung

Anda bisa mencari tahu siapa produsen atau distributor produk yang Anda inginkan dan menghubungi mereka secara langsung.

Anda bisa menanyakan apakah mereka menerima sistem dropshipping atau tidak. Jika ya, Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah dan produk yang lebih berkualitas dari sumbernya langsung.

Bergabung dengan Platform Dropshipping

Anda juga bisa bergabung dengan platform dropshipping yang menyediakan berbagai produk dari supplier yang sudah terverifikasi dan terpercaya. Beberapa platform dropshipping yang populer di Indonesia adalah Evermos, Niagahoster, Hostinger, dan sebagainya.

Dengan bergabung dengan platform dropshipping, Anda tidak perlu repot mencari supplier sendiri. Anda hanya perlu memilih produk yang ingin dijual dari katalog yang tersedia dan mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh platform tersebut.

Kriteria Penilaian Supplier

Setelah menemukan beberapa supplier yang potensial, Anda harus melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap mereka. Anda bisa menilai supplier berdasarkan beberapa kriteria, seperti:

Kualitas Produk

Anda bisa meminta contoh produk atau testimoni dari konsumen yang sudah membeli produk dari supplier tersebut.

Anda bisa memeriksa kualitas produk dari segi bahan, desain, fungsi, dan sebagainya. Anda juga bisa membandingkan produk dari supplier yang berbeda untuk mengetahui mana yang lebih unggul.

Harga Produk

Anda harus memastikan bahwa harga produk dari supplier sesuai dengan kualitas produk dan margin keuntungan yang Anda inginkan. Anda bisa menanyakan harga produk secara detail, termasuk biaya pengiriman, pajak, diskon, dan sebagainya.

Anda juga bisa menawar harga produk dengan supplier untuk mendapatkan harga yang lebih murah atau mengajukan kerjasama jangka panjang untuk mendapatkan harga khusus.

Pelayanan Supplier

Anda harus memastikan bahwa supplier memiliki pelayanan yang baik dan profesional. Anda bisa menilai pelayanan supplier dari segi responsivitas, komunikasi, ketepatan waktu, ketelitian, dan sebagainya.

Anda juga bisa menanyakan kebijakan supplier mengenai pengembalian barang, garansi produk, dan penyelesaian masalah yang mungkin terjadi.

Reputasi Supplier

Anda harus memastikan bahwa supplier memiliki reputasi yang baik dan terpercaya. Anda bisa mencari tahu reputasi supplier dari ulasan, rating, atau feedback yang diberikan oleh konsumen atau dropshipper lain yang sudah bekerja sama dengan supplier tersebut.

Anda juga bisa mencari tahu latar belakang, pengalaman, dan legalitas supplier untuk memastikan bahwa mereka bukan penipu atau pelaku praktik bisnis yang tidak etis.

Setelah melakukan pengecekan dan evaluasi, Anda bisa memilih supplier yang paling sesuai dengan kriteria dan kebutuhan Anda. Anda bisa memilih satu atau lebih supplier, tergantung pada produk yang Anda jual.

Anda juga bisa melakukan uji coba dengan supplier yang Anda pilih untuk melihat kinerja dan hasilnya sebelum memulai bisnis dropshipping secara serius.

3. Mulai Membangun Brand

Langkah ketiga adalah mulai membangun brand untuk bisnis dropshipping Anda. Brand adalah identitas dan citra yang Anda bangun untuk bisnis Anda di mata konsumen.

Brand yang kuat dan menarik akan membantu Anda menonjol dari kompetitor, menarik perhatian konsumen, dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Untuk membangun brand, Anda harus menentukan beberapa hal, seperti:

Nama Bisnis

Anda harus memilih nama bisnis yang mudah diingat, unik, dan relevan dengan produk atau niche yang Anda tawarkan. Anda juga harus memastikan bahwa nama bisnis Anda tidak sama atau mirip dengan nama bisnis lain yang sudah ada.

Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Name Generator, Shopify Business Name Generator, atau Naminum untuk mencari ide nama bisnis yang cocok untuk Anda.

Anda juga harus memeriksa ketersediaan domain untuk nama bisnis Anda jika Anda ingin membuat website sendiri.

Logo Bisnis

Anda harus membuat logo bisnis yang menarik, profesional, dan sesuai dengan nama dan produk bisnis Anda. Logo bisnis akan menjadi simbol yang mewakili bisnis Anda di berbagai media.

Anda bisa membuat logo bisnis sendiri dengan menggunakan alat bantu seperti Canva, Logo Maker, atau DesignEvo, atau Anda bisa menyewa jasa desainer profesional untuk membuat logo bisnis Anda.

Baca Juga:  Bidang Usaha Jasa, Dagang, dan Manufaktur: Apa Saja Perbedaan dan Contohnya?

Slogan Bisnis

Anda harus membuat slogan bisnis yang singkat, padat, dan menggambarkan nilai atau manfaat yang ditawarkan oleh bisnis Anda. Slogan bisnis akan menjadi pesan yang Anda sampaikan kepada konsumen untuk meyakinkan mereka untuk membeli produk Anda.

Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Slogan Generator, Shopify Slogan Maker, atau Oberlo Slogan Generator untuk mencari ide slogan bisnis yang cocok untuk Anda.

Warna dan Font Bisnis

Anda harus menentukan warna dan font yang akan digunakan untuk bisnis Anda. Warna dan font bisnis akan membantu Anda menciptakan kesan dan suasana yang Anda inginkan untuk bisnis Anda.

Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Coolors, Adobe Color, atau Paletton untuk mencari kombinasi warna yang harmonis dan menarik.  Anda juga bisa menggunakan Google Fonts, Font Squirrel, atau DaFont untuk mencari font yang sesuai dengan gaya dan karakter bisnis Anda.

Setelah menentukan elemen-elemen brand, Anda harus konsisten dalam mengaplikasikannya di berbagai media digunakan, seperti website, media sosial, marketplace, dan sebagainya. Hal ini akan membantu Anda membangun kesadaran dan kepercayaan konsumen terhadap brand Anda.

4. Buat Platform Online untuk Menjual Produk

Langkah keempat adalah membuat platform online untuk menjual produk Anda. Platform online adalah tempat di mana Anda mempromosikan dan menjual produk Anda kepada konsumen.

Ada banyak pilihan platform online yang bisa Anda gunakan untuk berbisnis dropshipping, seperti:

Website

Anda bisa membuat website sendiri untuk berbisnis dropshipping. Dengan website, Anda bisa memiliki kontrol penuh atas tampilan, fitur, dan konten yang Anda tampilkan di website Anda. Anda juga bisa menyesuaikan website Anda sesuai dengan brand dan produk Anda.

Selain itu, Anda juga bisa meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) website Anda untuk mendapatkan trafik yang lebih banyak dan berkualitas dari mesin pencari seperti Google atau Bing.

Untuk membuat website, Anda bisa menggunakan platform seperti WordPress, Shopify, WooCommerce, atau Magento, yang menyediakan berbagai tema, plugin, dan fitur yang mendukung bisnis dropshipping Anda.

Media Sosial

Anda bisa menggunakan media sosial untuk berbisnis dropshipping. Dengan media sosial, Anda bisa memanfaatkan jaringan dan komunitas yang sudah ada di media sosial untuk memperkenalkan dan menjual produk Anda.

Anda juga bisa berinteraksi langsung dengan konsumen dan membangun hubungan yang baik dengan mereka. Beberapa media sosial yang populer untuk berbisnis dropshipping adalah Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube.

Anda bisa membuat akun bisnis di media sosial dan mengoptimalkan profil, postingan, dan iklan untuk menarik perhatian dan minat konsumen. Anda juga bisa menggunakan fitur seperti FB Shop, IG Shop untuk memudahkan konsumen membeli produk Anda dari media sosial Anda.

Marketplace

Anda bisa menggunakan marketplace untuk berbisnis dropshipping. Dengan marketplace, Anda bisa memanfaatkan trafik dan reputasi yang sudah dimiliki oleh marketplace untuk menjangkau konsumen yang lebih banyak dan beragam.

Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas dan layanan yang disediakan oleh marketplace, seperti sistem pembayaran, pengiriman, dan penilaian, untuk mempermudah proses transaksi dan pelayanan konsumen.

Beberapa marketplace yang populer untuk berbisnis dropshipping di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada. Anda bisa membuat toko online di marketplace dan mengunggah produk-produk yang Anda jual dari supplier Anda.

Anda bisa memilih salah satu atau lebih platform online yang sesuai dengan preferensi, kemampuan, dan sasaran Anda. Anda juga bisa mengintegrasikan platform online yang Anda gunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda.

Misalnya, Anda bisa menghubungkan website Anda dengan media sosial Anda untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan konsumen Anda. Atau, Anda bisa menghubungkan website Anda dengan marketplace Anda untuk memudahkan manajemen produk dan pesanan Anda.

5. Promosikan dan Jual Produk Anda

Langkah kelima adalah mempromosikan dan menjual produk Anda. Setelah memiliki platform online, Anda harus aktif dan kreatif dalam mempromosikan dan menjual produk Anda kepada konsumen.

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mempromosikan dan menjual produk Anda, seperti:

  • Membuat konten yang menarik dan informatif. Anda bisa membuat konten yang menarik dan informatif tentang produk atau niche Anda di platform online Anda. Konten yang Anda buat bisa berupa teks, gambar, video, audio, atau kombinasinya. Konten yang Anda buat harus memberikan nilai atau manfaat kepada konsumen, seperti memberikan informasi, solusi, inspirasi, atau hiburan. Anda juga harus menggunakan kata kunci yang relevan dan populer untuk meningkatkan SEO konten Anda. Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Moz Keyword Explorer untuk mencari kata kunci yang cocok untuk konten Anda.
  • Membuat iklan yang efektif dan efisien. Anda bisa membuat iklan yang efektif dan efisien untuk mempromosikan produk Anda di platform online Anda. Iklan yang Anda buat harus menarik, persuasif, dan sesuai dengan target pasar Anda. Anda juga harus menentukan tujuan, anggaran, dan metrik yang ingin Anda capai dengan iklan Anda. Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Facebook Ads, Google Ads, Instagram Ads, atau YouTube Ads untuk membuat dan mengelola iklan Anda. Anda juga bisa menggunakan alat bantu seperti Google Analytics, Facebook Pixel, atau Hotjar untuk mengukur dan menganalisis kinerja iklan Anda.
  • Membangun komunitas dan loyalitas konsumen. Anda bisa membangun komunitas dan loyalitas konsumen dengan berinteraksi dan berhubungan baik dengan konsumen Anda. Anda bisa menggunakan media sosial, email, atau chat untuk berkomunikasi dengan konsumen Anda. Anda bisa memberikan informasi, saran, bantuan, atau apresiasi kepada konsumen Anda. Anda juga bisa mengajak konsumen Anda untuk berpartisipasi dalam aktivitas atau program yang Anda buat, seperti giveaway, kontes, kuis, webinar, atau diskon. Hal ini akan membuat konsumen Anda merasa dihargai dan terlibat dengan bisnis Anda. Anda juga bisa meminta konsumen Anda untuk memberikan ulasan, testimoni, atau rekomendasi tentang produk Anda kepada orang lain. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan dan reputasi bisnis Anda.
Baca Juga:  Perbedaan antara Pedagang dan Pebisnis, Mengawali 2024 dengan Memahami Makna Kata

Dengan mempromosikan dan menjual produk Anda dengan cara-cara di atas, Anda bisa meningkatkan kesadaran, minat, dan pembelian konsumen terhadap produk Anda. Anda juga bisa meningkatkan omzet dan keuntungan bisnis Anda.

6. Evaluasi dan Perbaiki Bisnis Anda

Langkah keenam dan terakhir adalah mengevaluasi dan memperbaiki bisnis Anda. Setelah menjalankan bisnis dropshipping Anda, Anda harus rutin mengevaluasi dan memperbaiki bisnis Anda.

Anda harus mengukur dan menganalisis kinerja dan hasil bisnis Anda, baik dari segi produk, supplier, platform, promosi, penjualan, maupun pelayanan.

Anda bisa menggunakan alat bantu seperti Google Analytics, Facebook Insights, Instagram Insights, atau YouTube Analytics untuk mengumpulkan dan menganalisis data bisnis Anda.

Anda harus menentukan indikator atau metrik yang ingin Anda ukur dan perbaiki, seperti trafik, konversi, penjualan, kepuasan, loyalitas, atau retensi. Anda juga harus menentukan target atau standar yang ingin Anda capai untuk setiap indikator atau metrik tersebut.

Anda bisa menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound) untuk menentukan target atau standar yang ingin Anda capai untuk setiap indikator atau metrik tersebut.

Anda bisa menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound) untuk menentukan target yang jelas dan realistis.

Setelah mengukur dan menganalisis kinerja dan hasil bisnis Anda, Anda harus mencari tahu apa yang sudah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.

Anda bisa menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) untuk menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bisnis Anda.

Anda juga bisa menggunakan metode PDCA (Plan, Do, Check, and Act) untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memperbaiki bisnis Anda secara berkelanjutan.

Dengan mengevaluasi dan memperbaiki bisnis Anda, Anda bisa meningkatkan kualitas dan efektivitas bisnis Anda. Anda juga bisa mengantisipasi dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul di bisnis Anda.

Kesimpulan

Bisnis dropshipping adalah salah satu cara untuk memulai bisnis online tanpa modal. Dengan bisnis dropshipping, Anda bisa menjual produk dari supplier tanpa harus menyetok atau mengirim barang sendiri.

Anda hanya perlu mempromosikan produk di platform online Anda dan meneruskan pesanan konsumen ke supplier. Untuk memulai bisnis dropshipping, Anda harus mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Pilih niche dan produk yang akan dijual
  • Temukan dan pilih supplier terpercaya
  • Mulai membangun brand
  • Buat platform online untuk menjual produk
  • Promosikan dan jual produk Anda
  • Evaluasi dan perbaiki bisnis Anda

Dengan bisnis dropshipping, Anda bisa berbisnis online dengan mudah dan cepat. Anda juga bisa menentukan harga jual produk sesuai dengan margin keuntungan yang Anda inginkan. Bisnis dropshipping cocok untuk Anda yang ingin berbisnis online tanpa modal.

Referensi:

Bagikan:

Baca Juga Artikel Lainnya

Leave a Comment

Kledo Software Akuntansi Online
Pontianak Wordpress Meetup