Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Uang dan Harga Jual Barang Kebutuhan Pokok 

Dwi Wahyudi

Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Uang
Ilustrasi Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Uang (Image: feb.umsu.ac.id)

Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus dalam suatu perekonomian.

Inflasi dapat mempengaruhi nilai uang dan harga jual barang kebutuhan pokok, yaitu barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan lain-lain.

Pada tulisan kali ini saya akan membahas bagaimana inflasi mempengaruhi nilai uang dan harga jual barang kebutuhan pokok, serta dampaknya bagi masyarakat. 

Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Uang 

Nilai uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa yang dapat dibelinya. Nilai uang berbanding terbalik dengan tingkat inflasi.

Artinya, semakin tinggi inflasi, semakin rendah nilai uang, dan sebaliknya. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep permintaan dan penawaran uang. 

Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan masyarakat untuk bertransaksi dan berspekulasi. Permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat harga, dan tingkat bunga.

Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian, baik dalam bentuk uang kartal maupun uang giral. Penawaran uang ditentukan oleh kebijakan moneter pemerintah dan bank sentral. 

Ketika inflasi terjadi, tingkat harga naik, sehingga masyarakat membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama.

Hal ini menyebabkan permintaan uang meningkat. Jika penawaran uang tidak berubah, maka permintaan uang akan melebihi penawaran uang, sehingga terjadi kekurangan uang.

Baca Juga:  Hilirisasi Digital, Kunci Penting Peningkatan Bisnis dari Sisi Efisiensi Kinerja

Akibatnya, nilai uang menurun, karena uang menjadi lebih langka dan kurang diminati. 

Sebaliknya, ketika inflasi menurun, tingkat harga turun, sehingga masyarakat membutuhkan lebih sedikit uang untuk membeli barang dan jasa yang sama.

Hal ini menyebabkan permintaan uang menurun. Jika penawaran uang tidak berubah, maka permintaan uang akan kurang dari penawaran uang, sehingga terjadi kelebihan uang.

Akibatnya, nilai uang meningkat, karena uang menjadi lebih berlimpah dan lebih diminati. 

Pengaruh Inflasi Terhadap Harga Jual Barang Kebutuhan Pokok 

Harga jual barang kebutuhan pokok adalah harga yang ditetapkan oleh penjual untuk menjual barang kebutuhan pokok kepada pembeli.

Harga jual barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh biaya produksi, permintaan, dan penawaran barang kebutuhan pokok. 

Biaya produksi adalah jumlah pengeluaran yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasilkan barang kebutuhan pokok.

Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi, seperti sewa tanah, gaji karyawan, dan pajak.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi, seperti bahan baku, bahan bakar, dan listrik. 

Permintaan barang kebutuhan pokok adalah jumlah barang kebutuhan pokok yang diinginkan pembeli pada berbagai tingkat harga.

Permintaan barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh pendapatan, selera, harga barang lain, jumlah pembeli, dan harapan. 

Penawaran barang kebutuhan pokok adalah jumlah barang kebutuhan pokok yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga.

Baca Juga:  4 Tips bagi Anda yang Ingin Menjalankan Usaha Madu di Tahun 2024

Penawaran barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh biaya produksi, teknologi, harga barang lain, jumlah produsen, dan harapan. 

Ketika inflasi terjadi, biaya produksi naik, karena harga bahan baku, bahan bakar, listrik, dan faktor produksi lainnya naik.

Hal ini menyebabkan produsen mengurangi jumlah produksi atau menaikkan harga jual barang kebutuhan pokok untuk menutup biaya produksi yang meningkat.

Jika permintaan barang kebutuhan pokok tidak berubah, maka penawaran barang kebutuhan pokok akan kurang dari permintaan barang kebutuhan pokok, sehingga terjadi kekurangan barang kebutuhan pokok.

Akibatnya, harga jual barang kebutuhan pokok naik, karena barang kebutuhan pokok menjadi lebih langka dan lebih diminati. 

Sebaliknya, ketika inflasi menurun, biaya produksi turun, karena harga bahan baku, bahan bakar, listrik, dan faktor produksi lainnya turun.

Hal ini menyebabkan produsen menambah jumlah produksi atau menurunkan harga jual barang kebutuhan pokok untuk menarik pembeli.

Jika permintaan barang kebutuhan pokok tidak berubah, maka penawaran barang kebutuhan pokok akan lebih dari permintaan barang kebutuhan pokok, sehingga terjadi kelebihan barang kebutuhan pokok.

Akibatnya, harga jual barang kebutuhan pokok turun, karena barang kebutuhan pokok menjadi lebih berlimpah dan kurang diminati. 

Dampak Inflasi Bagi Masyarakat 

Inflasi memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Dampak positif inflasi adalah sebagai berikut: 

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi, karena meningkatkan pendapatan dan laba produsen, serta menggerakkan roda perekonomian. 
  • Mendorong investasi, karena meningkatkan harapan akan keuntungan di masa depan, serta mengurangi nilai utang riil. 
  • Mendorong inovasi, karena meningkatkan insentif untuk menciptakan produk dan teknologi baru yang lebih efisien dan berkualitas. 
  • Mendorong ekspor, karena meningkatkan daya saing produk domestik di pasar internasional, serta meningkatkan devisa negara. 
Baca Juga:  9 Tips Membawakan Presentasi Bisnis

Dampak negatif inflasi adalah sebagai berikut: 

  • Menurunkan kesejahteraan masyarakat, karena menurunkan daya beli uang, serta meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan sosial. 
  • Menurunkan tabungan, karena menurunkan nilai uang riil, serta meningkatkan suku bunga riil. 
  • Menurunkan konsumsi, karena menurunkan pendapatan riil, serta meningkatkan ketidakpastian dan ekspektasi inflasi. 
  • Menurunkan impor, karena menurunkan permintaan produk asing, serta meningkatkan defisit neraca pembayaran. 

Kesimpulan 

Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus dalam suatu perekonomian. Inflasi dapat mempengaruhi nilai uang dan harga jual barang kebutuhan pokok.

Nilai uang berbanding terbalik dengan tingkat inflasi. Harga jual barang kebutuhan pokok dipengaruhi oleh biaya produksi, permintaan, dan penawaran barang kebutuhan pokok.

Inflasi memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Oleh karena itu, inflasi harus dijaga agar tetap stabil dan terkendali, agar tidak menimbulkan distorsi dan ketidakseimbangan dalam perekonomian. 

Referensi:

Bagikan:

Baca Juga Artikel Lainnya

Leave a Comment

Kledo Software Akuntansi Online
Pontianak Wordpress Meetup