Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM)

Dwi Wahyudi

Small Business Financial Report
Ilustrasi SAK EMKM (Image: freepik.com)

SAK EMKM adalah standar akuntansi keuangan yang berdiri sendiri yang dapat digunakan oleh entitas yang memenuhi definisi entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan sebagaimana yang diatur dalam SAK ETAP dan karakteristik dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) merupakan standar yang dibuat sederhana karena mengatur transaksi umum yang dilakukan oleh EMKM dan dasar pengukurannya murni menggunakan biaya historis sehingga EMKM cukup mencatat aset dan liabilitasnya sebesar biaya perolehannya.

SAK EMKM mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2018 dan penerapan dini diperkenankan. SAK EMKM bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usahanya.

SAK EMKM juga diharapkan dapat menjadi pendorong bagi EMKM untuk lebih giat dalam menyusun laporan keuangan dan meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan keuangan.

Bagaimana SAK EMKM Disusun?

SAK EMKM disusun berdasarkan kerangka konseptual yang mengatur asumsi dasar, karakteristik kualitatif, unsur-unsur, pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan.

SAK EMKM secara eksplisit mendeskripsikan konsep entitas bisnis sebagai salah satu asumsi dasarnya dan oleh karena itu untuk dapat menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, entitas harus dapat memisahkan kekayaan pribadi pemilik dengan kekayaan dan hasil usaha entitas tersebut, dan antara suatu usaha/entitas dengan usaha/entitas lainnya.

Baca Juga:  Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Dibeli atau yang Diproduksi Sendiri

SAK EMKM menyederhanakan elemen laporan keuangan menjadi 3 bagian, yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Catatan atas Laporan Keuangan.

  • Laporan Posisi Keuangan menunjukkan aset, liabilitas, dan ekuitas entitas pada akhir periode pelaporan.
  • Laporan Laba Rugi menunjukkan pendapatan, beban, dan laba rugi entitas selama periode pelaporan.
  • Catatan atas Laporan Keuangan berisi tambahan dan rincian akun-akun tertentu yang relevan.

SAK EMKM tidak mengharuskan penyajian Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas dengan pertimbangan bahwa laporan-laporan ini dipandang terlalu rumit untuk disusun oleh EMKM. Namun, entitas dapat menyajikan laporan-laporan ini secara sukarela jika dianggap bermanfaat.

SAK EMKM menggunakan basis pengukuran biaya historis untuk semua aset dan liabilitas. Biaya historis adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau diterima untuk memperoleh aset pada saat perolehan atau menimbulkan liabilitas pada saat terjadinya.

SAK EMKM tidak mengatur pengukuran berdasarkan nilai wajar, nilai realisasi, nilai kini, atau metode lainnya.

Apa Manfaat SAK EMKM?

SAK EMKM memiliki beberapa manfaat bagi EMKM, antara lain:

  • Memudahkan EMKM dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum.
  • Meningkatkan kredibilitas dan transparansi EMKM di mata pemangku kepentingan seperti pemerintah, perbankan, investor, mitra usaha, dan masyarakat.
  • Memfasilitasi EMKM dalam mengakses sumber pembiayaan, baik dari lembaga keuangan formal maupun informal.
  • Mendorong EMKM untuk lebih tertib dalam mencatat dan melaporkan transaksi usahanya.
  • Membantu EMKM dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat.
Baca Juga:  5 Sumber Modal Usaha untuk Pengusaha UMKM Kalimantan Barat

Bagaimana Cara Menerapkan SAK EMKM?

Untuk menerapkan SAK EMKM, EMKM perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

  • Memahami definisi dan karakteristik EMKM sebagaimana yang diatur dalam UU No 20 Tahun 2008 dan SAK ETAP. EMKM adalah entitas yang memenuhi kriteria berikut:
    • Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha).
    • Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 50 miliar.
    • Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, yaitu entitas yang tidak memiliki kewajiban untuk menyusun laporan keuangan untuk umum atau entitas yang tidak memiliki instrumen utang atau ekuitas yang diperdagangkan di pasar modal atau lembaga keuangan.
  • Memilih kerangka pelaporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan EMKM. EMKM dapat memilih antara SAK EMKM atau SAK lainnya, dengan memperhatikan kemudahan yang ditawarkan dalam SAK EMKM, dan kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan entitas tersebut.
  • Menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dengan mengikuti ketentuan yang diatur dalam standar tersebut. EMKM dapat menggunakan bantuan dari akuntan profesional, konsultan, atau lembaga pendidikan yang menyediakan layanan akuntansi bagi EMKM.
  • Menyampaikan laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. EMKM dapat menyampaikan laporan keuangan secara elektronik atau cetak, secara berkala atau insidentil, sesuai dengan permintaan atau kebutuhan dari pihak yang berkepentingan.
Baca Juga:  Perbedaan Antara Pembukuan dan Akuntansi: Panduan untuk Siswa SMA

Kesimpulan

SAK EMKM adalah standar akuntansi keuangan yang berdiri sendiri yang dapat digunakan oleh entitas mikro, kecil, dan menengah yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan.

SAK EMKM dibuat sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh EMKM dengan menggunakan basis pengukuran biaya historis dan menyederhanakan elemen laporan keuangan.

SAK EMKM memiliki manfaat bagi EMKM dalam hal memudahkan penyusunan laporan keuangan, meningkatkan kredibilitas dan transparansi, memfasilitasi akses pembiayaan, mendorong tertib administrasi, dan membantu pengelolaan keuangan.

Untuk menerapkan SAK EMKM, EMKM perlu mempertimbangkan definisi dan karakteristik EMKM, memilih kerangka pelaporan keuangan yang sesuai, menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM, dan menyampaikan laporan keuangan kepada pihak yang berkepentingan.

Demikian artikel yang saya buat mengenai SAK EMKM. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Jika masih ada pertanyaan yang ingin disampaikan, silahkan menyampaikannya melalui kolom komentar dibawah. (DW)

Referensi:

  • https://accounting.binus.ac.id/2023/08/01/sak-emkm-standar-akuntansi-keuangan-entitas-mikro-kecil-menengah/
  • https://vclass.ppak.co.id/dokumen/artikel-berita/SAK%20EMKM%202018.pdf

Bagikan:

Baca Juga Artikel Lainnya

Leave a Comment

Kledo Software Akuntansi Online
Pontianak Wordpress Meetup