Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Dibeli atau yang Diproduksi Sendiri

Dwi Wahyudi

Cara Menentukan Harga Jual Produk
Ilustrasi Cara Menentukan Harga Jual Produk Dragana_Gordic

Di era persaingan bisnis yang ketat, menentukan harga jual produk merupakan salah satu keputusan strategis yang dapat menentukan keberhasilan sebuah usaha.

Baik itu produk yang dibeli atau yang diproduksi, penetapan harga yang tepat akan mempengaruhi daya saing dan profitabilitas.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas secara mendalam tentang cara menentukan harga jual produk untuk produk yang dibeli dan untuk yang diproduksi sendiri.

Analisis Biaya

Sebelum menetapkan harga jual, penting untuk melakukan analisis biaya secara menyeluruh. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan biaya lain yang terkait langsung dengan produksi.

Biaya Produk yang Dibeli

Untuk produk yang dibeli, perhitungan biaya meliputi harga pembelian, biaya transportasi, dan biaya penyimpanan. Penting untuk mempertimbangkan semua biaya ini agar dapat menetapkan harga jual yang kompetitif namun tetap menguntungkan.

Biaya Produk yang Diproduksi

Sementara itu, untuk produk yang diproduksi, biaya produksi menjadi kunci utama. Biaya ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Penghitungan yang akurat akan membantu menentukan margin keuntungan yang diinginkan.

Strategi Penetapan Harga

Ada beberapa strategi dalam menentukan harga jual, seperti penetapan harga berdasarkan biaya (cost-plus pricing), penetapan harga berdasarkan nilai (value-based pricing), dan penetapan harga berdasarkan persaingan (competition-based pricing).

Baca Juga:  Memahami Proses Buku Besar dari Jurnal Umum dan Cara Membuatnya

Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Strategi cost-plus pricing mengambil total biaya produksi dan menambahkan persentase keuntungan tertentu. Ini adalah metode yang paling sederhana dan sering digunakan.

Berikut adalah contoh sederhana dari strategi penetapan harga berdasarkan biaya, atau yang sering disebut dengan cost-plus pricing:

Misalkan sebuah perusahaan memproduksi tas. Biaya untuk membuat satu tas adalah sebagai berikut:

  • Biaya bahan baku: Rp50.000
  • Biaya tenaga kerja: Rp30.000
  • Biaya overhead (seperti sewa, listrik, dll.): Rp20.000

Jadi, total biaya produksi per tas adalah:

Jika perusahaan ingin mendapatkan keuntungan 20% dari biaya produksi, maka harga jual per tas akan dihitung sebagai berikut:

Dengan demikian, harga jual tas tersebut akan ditetapkan sebesar Rp120.000 per unit.

Strategi ini cukup sederhana dan memastikan bahwa semua biaya telah tertutup dan perusahaan mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Namun, perlu diingat bahwa strategi ini tidak mempertimbangkan kondisi pasar dan harga pesaing, yang juga penting dalam menentukan harga jual yang kompetitif.

Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Value-based pricing menetapkan harga berdasarkan persepsi nilai yang dirasakan oleh konsumen. Strategi ini membutuhkan penelitian pasar yang mendalam untuk memahami apa yang dihargai oleh konsumen.

Baca Juga:  Fungsi Laporan Keuangan di Pasar Modal

Bayangkan sebuah perusahaan yang memproduksi jam tangan pintar dengan fitur-fitur canggih seperti pelacakan kesehatan, konektivitas seluler, dan desain yang elegan.

Biaya produksi per unit mungkin hanya Rp500.000, tetapi karena fitur-fitur tersebut sangat dihargai oleh konsumen yang menginginkan gaya hidup sehat dan teknologi terkini, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang jauh lebih tinggi.

Analisis Nilai Konsumen

Perusahaan melakukan survei pasar dan menemukan bahwa konsumen bersedia membayar hingga Rp2.500.000 untuk jam tangan pintar yang tidak hanya fungsional tetapi juga bergaya dan status simbol.

Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan menetapkan harga jual jam tangan pintarnya sebesar Rp2.200.000 per unit. Harga ini lebih tinggi daripada biaya produksi tetapi masih di bawah jumlah maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen.

Keuntungan Penetapan Harga Berdasarkan Nilai

Dengan strategi ini, perusahaan tidak hanya menutupi biaya produksi tetapi juga mendapatkan margin keuntungan yang signifikan karena berhasil menangkap nilai yang dirasakan oleh konsumen. Selain itu, penetapan harga ini juga membantu memposisikan produk sebagai barang premium di pasar.

Strategi penetapan harga berdasarkan nilai sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang apa yang dihargai oleh konsumen dan kemampuan untuk berkomunikasi nilai tersebut melalui pemasaran dan branding yang efektif.

Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Competition-based pricing menetapkan harga dengan mempertimbangkan harga yang ditetapkan oleh pesaing. Ini membutuhkan analisis kompetitif yang cermat untuk menentukan posisi harga yang tepat.

Baca Juga:  5 Sumber Modal Usaha untuk Pengusaha UMKM Kalimantan Barat

Sebuah perusahaan minuman ingin memasuki pasar yang sudah diisi oleh banyak pesaing. Untuk menentukan harga jual produknya, perusahaan melakukan analisis kompetitif terlebih dahulu.

Analisis Harga Pasar

Perusahaan mengumpulkan data tentang harga jual produk pesaing yang serupa. Misalnya, harga rata-rata untuk minuman kemasan ukuran 500ml di pasar adalah Rp10.000.

Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan

Dengan informasi tersebut, perusahaan memutuskan untuk menetapkan harga jual produknya sedikit di bawah rata-rata pasar, yaitu Rp9.500, untuk menarik pelanggan dan mendapatkan pangsa pasar.

Strategi Penetrasi Pasar

Harga yang ditetapkan lebih rendah dari pesaing dapat dianggap sebagai strategi penetrasi pasar, yang bertujuan untuk menarik pelanggan dengan harga yang lebih terjangkau dan kemudian meningkatkan harga setelah memperoleh loyalitas pelanggan.

Pertimbangan Lain

Perusahaan juga harus mempertimbangkan biaya produksi dan margin keuntungan yang diinginkan agar tidak merugi. Selain itu, perusahaan harus siap untuk merespons jika pesaing memutuskan untuk menurunkan harga mereka sebagai reaksi.

Strategi ini membutuhkan pemantauan pasar yang konstan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan harga pesaing. Ini adalah pendekatan yang dinamis dan sering digunakan dalam pasar yang sangat kompetitif.

Kesimpulan

Dalam menentukan harga jual produk, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan berbagai strategi penetapan harga yang sesuai dengan kondisi pasar dan nilai yang dirasakan oleh konsumen.

Strategi penetapan harga berdasarkan biaya memastikan bahwa semua biaya produksi ditutupi sambil memperoleh margin keuntungan yang diinginkan. Penetapan harga berdasarkan nilai mengoptimalkan harga berdasarkan persepsi konsumen terhadap nilai produk.

Sementara itu, penetapan harga berdasarkan persaingan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang harga pasar dan strategi pesaing.

Dengan memilih strategi yang tepat, perusahaan dapat menetapkan harga yang tidak hanya kompetitif tetapi juga menguntungkan, memastikan kelangsungan bisnis dalam jangka panjang. (DW)

Bagikan:

Baca Juga Artikel Lainnya

Leave a Comment

Kledo Software Akuntansi Online
Pontianak Wordpress Meetup