Topik Utama
“Mengajar dengan Hati, Jangan Mengajar karena Gaji”
Kalimat diatas merupakan status saya yang dibuat dan dipublikasikan di laman media sosial facebook yang dimiliki. Beberapa sahabat pertemanan pun turut memberikan komentar.
Mungkin bagi sebagian orang akan berpendapat kalimat tersebut hanya merupakan sebuah ungkapan saja dari saya yang dianggap tidak tahu apa-apa, akan tetapi…
Tepat di pertengahan bulan Agustus 2023, bermula dari pembicaraan dengan Kepala Sekolah SMA Kapuas Pontianak yang adalah sahabat saya sendiri, saya memutuskan untuk bergabung.
Tidak pernah punya keinginan untuk menjadi guru, namun selama kurang lebih satu dasawarsa sering diminta untuk berbagi ilmu dan pengalaman ke siapa saja yang membutuhkan.
Makna Pendidikan Gratis, Apakah Sudah Ideal?
Sekarang bicara mengenai makna pendidikan gratis, apa yang ada di benak Anda semua? Tentu saja jika dilihat dari sudut pandang ideal, semua pihak tentu saja akan merasakan hal yang sama.
Menurut pandangan saya pribadi, makna dari pendidikan gratis idealnya adalah Siswa Cerdas, Guru Sejahtera, Orang Tua Bahagia. Akan tetapi kenyataannya sekarang bagaimana?
Alhamdulillah sampai memasuki pertengahan semester genap, saya masih bisa “bertahan” untuk tetap mengajar di SMA Kapuas Pontianak sebagai Guru IPS Mata Pelajaran Ekonomi.
Berbeda dengan para guru-guru sebelumnya yang hampir sebagian besar tidak mampu bertahan lama dikarenakan kondisi lingkungan serta besaran imbalan jasa yang diberikan.
Merasa Tidak Sebanding, Penghasilan dengan Bobot Kerja
Sekarang melihat fenomena seperti itu, siapa yang harus disalahkan? Di satu sisi, masing-masing orang tentu saja punya kebutuhan hidup sehari-hari yang harus dipenuhi.
Bagi yang merasa penasaran berapa besaran gaji saya sejak aktif mengajar di SMA Kapuas Pontianak pertengahan tahun lalu, silahkan lihat penampakan amplopnya dibawah ini:
Sebenarnya memang sudah lama saya ingin mempublikasikan mengenai kondisi ini, akan tetapi butuh waktu tidak sebentar untuk mempertimbangkannya. Hingga akhirnya…
Beberapa hari sebelumnya, saya telah meminta izin secara pribadi kepada Kepala Sekolah untuk mempublikasikan tulisan ini dan Alhamdulillah Beliau mengizinkan.
Mengajar dengan Hati, Bukan karena Gaji
Sekarang bagaimana kondisinya jika Anda yang diminta untuk mengajar dengan gaji yang nominalnya mungkin lebih besar uang saku siswa/i nya setiap bulan. Apakah Anda bersedia?
Jadi ingat kembali dengan kalimat status di media sosial saya beberapa waktu lalu, apakah ada hubungannya dengan tulisan saya ini? Sepertinya saya tidak perlu menjawabnya lagi.
Bicara pendidikan, kita akan bicara mengenai alur siklus yang panjang karena banyak faktor saling mempengaruhi, beberapa diantaranya: faktor orang tua, lingkungan sekitar, dan kondisi sekolah.
Banyak anak yang sebenarnya cerdas namun orang tuanya tidak mampu sehingga tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, mereka harus pasrah dengan kondisi.
Kondisi SMA Swasta Semakin Miris
Perhatikan foto diatas. Mungkin di sekolah lain terutama sekolah negeri, penampakan tersebut memperlihatkan jumlah siswa/i nya dalam satu kelas. Akan tetapi di foto ini berbeda.
Saya mengajar untuk 3 (tiga) kelas sekaligus, yaitu: Kelas 10, Kelas 11, dan Kelas 12. Secara keseluruhan jumlah siswanya adalah 34 orang dengan rincian sebagai berikut:
- Jumlah siswa kelas X ada 10 orang;
- Jumlah siswa kelas XI ada 15 orang; dan
- Jumlah siswa kelas XII ada 9 orang.
Dapat dibayangkan berapa dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang bisa didapatkan dengan jumlah siswa sebanyak itu? Disisi lain, status mereka adalah sekolah swasta.
SPP GRATIS untuk Yatim Piatu
Akan tetapi, meskipun berada dalam kondisi serba keterbatasan SMA Kapuas Pontianak tetap memberlakukan SPP GRATIS bagi para siswa/i yang statusnya YATIM PIATU.
Adapun besaran SPP setiap bulan yang harus dibayarkan setiap siswa/i adalah Rp. 180.000,- dan untuk siswa yang YATIM atau PIATU akan mendapatkan potongan sebesar 50%.
Jumlah guru mata pelajaran yang mengajar di SMA Kapuas Pontianak ada sekitar belasan orang, menyesuaikan dengan jumlah mata pelajaran yang diberikan sesuai Kurikulum Merdeka.
Jujur, sampai saat ini secara pribadi masih bertanya-tanya bagaimana mereka mengatur uangnya sehingga masih bisa memberikan SPP GRATIS dengan tekanan operasional rutin sekolah bulanan.
Program Berbagi Nasi Gratis Setiap Jum’at
Nah, ada satu lagi yang membuat saya merasa salut dengan apa yang dilakukan pihak manajemen SMA Kapuas Pontianak yaitu Program Berbagi Nasi GRATIS.
Setiap Jum’at SMA Kapuas Pontianak juga menyediakan nasi yang diberikan secara gratis untuk siapa saja yang membutuhkan, nasi-nasi ini digantung di depan sekolahnya.
Jujur, sejak awal saya tidak pernah mempertanyakan kenapa pihak sekolah melakukan hal ini, padahal dari penjelasan diatas sudah bisa dibayangkan bagaimana kondisi finansial sekolah ini.
Semoga semua yang telah dilakukan dan diupayakan SMA Kapuas Pontianak akan memberikan kemudahan, kelancaran, keberkahan, dan manfaat bagi semua orang. Amin Ya Allah…
Kesimpulan
Mendapat penawaran untuk mengajar di SMA Kapuas Pontianak di awal tahun lalu pada akhirnya saya terima dengan berbagai pertimbangan setelah berdiskusi panjang dengan Kepala Sekolah.
Nama SMA Kapuas Pontianak dulu pernah besar di eranya, beberapa alumninya pun jika dilihat sekarang sudah menjadi orang-orang hebat diluar sana.
Jika Anda tahu Bapak Cornelis Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2018, Beliau termasuk salah seorang diantara alumni hebatnya saat ini.
Sejak awal sudah diinfokan mengenai berapa besaran gaji yang akan diterima setiap bulannya dengan bobot jam mengajar yang harus diselesaikan, bagi saya tidak menjadi masalah.
Masih ada satu mimpi dapat menjadikan SMA Kapuas Pontianak kembali berjaya seperti dulu, tentu saja tidak mudah. Tapi di era digital saat ini apa yang tidak mungkin???
Intinya ikhtiar maksimal terus dilakukan dan meskipun hanya beberapa orang dibaliknya, itulah bagian dari sebuah perjuangan. Sesuai tagline sekolah, BERSAMA, BERKARYA, BERJAYA. (DW)
Lokasi SMA Kapuas Pontianak
Leave a Comment